Selasa, 04 Desember 2012

MODUL IV “ VARIABEL LINGKUNGAN & PROGRAM EKSTERNAL ”

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

MODUL IV
VARIABEL LINGKUNGAN &
PROGRAM EKSTERNAL


Disusun Oleh :




 

LABORATORIUM TIA
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
                       2012


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Pada skrip  shell, ada beberapa variabel yang perlu untuk kita ketahui, seperti Variabel Lingkungan. Variabel ini mungkin akan kita butuhkan. Dan pada shell, kita juga mengenal program ekternal, maksudnya adalah banyak perintah pada linux yang masih bukan bawaan dari shell (bash). Dan hal ini mungkin juga akan sangat kita butuhkan kelak.
Oleh sebab itu, pada modul IV ini, kita akan membahas tentang Variabel Lingkungan dan juga Program Eksternal, yang nantinya akan membuat kita semua mengerti dan memahami apa itu variabel lingkungan dan apa itu program eksternal.

1.2     Tujuan
Tujuan mahasiswa mengikuti praktikum ini adalah :
1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Variable Lingkungan dan Program Eksternal
2.      Mahasiwa dapat menggunakan atau mengimplementasikan Variabel Lingkungan dan Program Eksternal







BAB II
DASAR TEORI

2.1.       Variabel Lingkungan
Ada beberapa himpunan variabel yang telah disiapkan oleh shell Linux dan sebagian besar tidak dapat diberikan suatu nilai tertentu. Variabel-variabel ini biasanya menyimpan informasi penting yang bermanfaat mengenai lingkungan dimana ia berjalan.
Himpunan variabel pertama adalah $0 .. $9 dan $#. Variabel $0 adalah basename (nama dasar) dari program saat dipanggil. Variabel $1 - $9 adalah 9 parameter tambahan yang disertakan saat pemanggilan skrip.
Variabel $@ adalah semua parameter $1 .. whatever. Variabel $*, serupa dengan $@, tetapi tidak mempertahankan whitespace dan tanda petik sehingga “File with spaces” menjadi “File” “with” “spaces”. Ini menyerupai echo. Sebagai aturan umum, gunakan $@ dan hindari $*. $# adalah jumlah dari parameter yang disertakan saat pemanggilan skrip.

Perhatikan skrip contoh berikut :
#!/bin/sh
# Nama file skrip: var3.sh
echo “Saya telah dipanggil dengan $# parameter”
echo “Nama saya adalah $0”
echo “Parameter pertama saya adalah $1”
echo “Parameter kedua saya adalah $2”
echo “Semua parameter adalah $@”

Perhatikan luaran yang diberikan saat program dijalankan :
$ /home/stave/var3.sh
Saya telah dipanggil dengan 0 parameter
Nama saya adalah /home/stave/var3.sh
Parameter pertama saya adalah
Parameter kedua saya adalah
Semua parameter adalah


$ ./var3.sh hello world earth
Saya telah dipanggil dengan 3 parameter
Nama saya adalah ./var3.sh
Parameter pertama saya adalah hello
Paramerer kedua saya adalah world
Semua parameter adalah hello world earth

Nilai $0 berubah tergantung pada bagaimana skrip dipanggil. Utilitas eksternal basename dapat membatu menjelaskan :
echo “Nama saya adalah `basename $0`”

$# dan $1 .. $2 nilainya adalah diset otomatis oleh shell. Kita dapat menyertakan lebih dari 9 parameter dengan menggunakan perintah shift. Perhatikan skrip berikut :
#!/bin/sh
# Nama file skrip: var4.sh
while [ “$#” –gt “0” ]
do
     echo ‘\$1 is $1”
     shift
done

Skrip ini berjalan menggunakan shift sampai $# turun menjadi nol, sampai daftar menjadi kosong.
Variabel khusus lain adalah $?. Ini mengandung nalai keluar (exit) dari perintah yang terakhir berjalan. Sehingga kode :
#!/bin/sh
/usr/local/bin/my-command
if [ “$?” –ne “0” ]; then
     echo “Afwan, ada masalah!”
fi

akan mencoba untuk menjalankan /usr/local/bin/my-command yang akan keluar dengan nilai nol jika semua berjalan baik atau tidak nol jika terjadi kegagalan. Kita dapat menangani ini dengan memeriksa nilai $? Setelah memanggil perintah tersebut. Ini akan menjadikan skrip robust (berkualitas) dan lebih cerdas. Aplikasi yang bagus akan mengembalikan nol jika berhasil.
Dua himpunan variabel utama lain yang disediakan oleh lingkungan shell Linux adalah $$ dan $!. Keduanya digunakan untuk memproses bilangan.
Variabel $$ adalah PID (Process Identifier) dari shell yang sedang berjalan. Ini dapat berguna untuk pembuatan file sementara (temporer), seperti /tmp/my-script. $$ yang berguna jika dibutuhkan banyak instance dari skrip berjalan pada waktu yang sama dan semuanya memerlukan file temporer tersendiri. Variabel $! Adalah PID dari proses background yang terakhir dijalankan. Ini berguna untuk memelihara track dari proses saat proses tersebut kembali mendapatkan jatah eksekusi.
Variabel lain yang cukup menarik adalah IFS. Singkatan dari Internal Field Separator. Nilai defaultnya adalah SPACE TAB NEWLINE, tetapi jika anda mengubahnya, lebih mudah mengambil salinannya. Contoh sebagai berikut :
#!/bin/bash
# Nama file skrip: var5.sh
old_IFS=”$IFS”
IFS=:
echo “Masukkan 3 data yang dipisahkan titik dua …”
read x y z
IFS=$old_IFS
echo “x adalah $x y adalah $y z adalah $z”

Skrip diatas berjalan seperti dibawah ini:
$ ./var5.sh
Masukkan 3 data yang dipisahkan titik dua …
Hello:how are you:today
X is hello y is how are you z is today

Perlu disadari bahwa IFS terutama dapat mengandung spasi, baris bari atau karakter “uncontrollable”. Alangkah baiknya jika anda menggunakan double-quote di awal dan akhirnya, yaitu old_IFS=”$IFS”, bukan old_IFS=$IFS.
Sebagaimana telah disebutkan, kurung kurawal yang mengelilingi variabel akan menghindari kebingungan:
foo=sun
echo $fooshine     # $fooshine tidak didefinisikan
echo $(foo)shine  # menampilkan kata “sunshine”

2.2.       Nilai Default
Potongan kode berikut menampilkan prompt, meminta input dari pengguna. Jika pengguna tidak memasukkan teks apapun, hanya menekan Enter, skrip memberikan nilai default, yaitu nilai luaran suatu perintah ‘whoami’ :
#!/bin/sh
 # Nama file skrip: name.sh

echo -en "Siapa anda? [ `whoami` ] "
read myname

if [ -z "$myname" ]; then
myname=`whoami`
fi

echo "Anda adalah $myname"

Tambahan "-en" pada perintah echo memberitahukan echo untuk tidak menambahkan suatu linebreak. Pada beberapa sistem, anda dapat menggunakan "\c" pada ujung baris. Eksekusi dari skrip ini adalah
steve$ ./name.sh
Siapa anda? [ steve ]
Anda adalah steve

... atau dengan suatu masukan pengguna:

steve$ ./name.sh
Siapa anda? [ steve ] foo
Anda adalah foo

Adakah fitur yang lebih menarik? Ada, gunakan kurung siku dan dan karakter khusus “.-“. Anda dapat menentukan suatu nilai default jika variabel tidak diset (unset):
echo -en "Siapa anda? [ `whoami` ] "
read myname
echo "Anda adalah ${myname:-`whoami`}"

Anda juga dapat memberikan nilai tetap (bukan output dari suatu perintah eksternal) jika variabel tidak diset:
echo " Anda adalah ${myname:-John Doe}"

Ingat kembali penggunaan backtick, `whoami` berjalan dalam suatu sub-shell, sehingga suatu perintah cd atau perubahan terhadap variabel lain, di dalam backtick, tidak akan mempengaruhi shell yang sedang berjalan.

Mengubah Nilai Default
Ada sintaks berbentuk " := " yang dapat digunakan untuk mengubah nilai variabel ke suatu default jika tidak didefinisikan:
echo "Anda adalah ${myname:=John Doe}"

Teknik ini berarti bahwa akses berikutnya ke variabel $myname akan mendapatkan suatu nilai, nilai yang dimasukkan pengguna atau "John Doe" jika tidak.

2.3.       Program Eksternal
Program eksternal sering digunakan di dalam skrip shell. Ada beberapa perintah builtin ( echo, which dan test yang sudah umum). Ada banyak perintah lain yang berguna merupakan perintah Linux, bukan bawaan shell (Bash) seperti tr, grep, expr dan cut.
Tanda backtick (`) sering diasosiasikan dengan perintah eksternal. Backtick menunjukkan bahwa teks yang diapitnya akan dieksekusi sebagai suatu perintah. Mudah dipahami. Pertama, gunakan shell interaktif untuk membaca nama panjang anda (full name) yang terdapat di dalam file /etc/passwd :
$ grep "^${USER}:" /etc/passwd | cut -d: -f5
Steve Parker

Sekarang masukkan output ini ke dalam variabel agar dapat lebih mudah dimanipulasi:
$ MYNAME=`grep "^${USER}:" /etc/passwd | cut -d: -f5`
$ echo $MYNAME
Steve Parker
Terlihat jelas bahwa backtick menangkap output standard dari suatu perintah atau himpunan perintah yang dijalankan Ini juga dapat meningkatkan kinerja jika anda ingin menjalankan banyak perintah dan memparsing bit-bit outputnya:
#!/bin/sh
find / -name "*.html" -print | grep "/index.html$"
find / -name "*.html" -print | grep "/contents.html$"

Kode di atas membutuhkan waktu lama dalam menyelesaikan eksekusinya. Solusi yang lebih baik adalah
#!/bin/sh
HTML_FILES=`find / -name "*.html" -print`
echo "$HTML_FILES" | grep "/index.html$"
echo "$HTML_FILES" | grep "/contents.html$"

Tanda petik ganda yang mengapit $HTML_FILES sangat penting untuk menyediakan baris baru antar setiap file yang didaftarkan. Jika tidak, grep akan melihat baris teks yang sangat panjang, bukan satu baris per file.
Cara ini hanya menjalankan perintah find 1 kali sehingga waktu eksekusi skrip menjadi setengah dari sebelumnya.

2.4.       Tulis dan Jalankan!
Apa yang dihasilkan oleh skrip pendek dibawah ini?
#!/bin/sh
# Nama file skrip: testgrep.sh
steves=`grep -i steve /etc/passwd | cut -d: -f1`
echo "All users with the word \"steve\" in their passwd"
echo "Entries are: $steves"

Skrip ini akan berjalan baik jika hanya ada satu baris yang cocok. Namun, jika ada dua baris dalam /etc/passwd mengandung kata "steve" maka shell interaktif akan menampilkan:
$> grep -i steve /etc/passwd
steve:x:5062:509:Steve Parker:/home/steve:/bin/bash
fred:x:5068:512:Fred Stevens:/home/fred:/bin/bash
$> grep -i steve /etc/passwd |cut -d: -f1
steve
fred
Tetapi skrip testgrep.sh akan menampilkan:
Entries are: steve fred

Dengan menempatkan hasil ke dalam suatu variabel kita telah mengubah NEWLINE menjadi spasi; manpage dari sh memberitahukan bahwa karakter pertama dalam $IFS akan digunakan untuk tujuan ini. Secara default IFS adalah <space><tab><cr>.
Apa yang dihasilkan oleh skrip berikut:
#!/bin/sh
steves=`grep -i steve /etc/passwd | cut -d: -f1`
echo "All users with the word \"steve\" in their passwd"
echo "Entries are: "
echo "$steves" | tr ' ' '\012'

Perlu diingat bahwa tr menerjemahkan spasi ke dalam karakter octal 012 (NEWLINE). Perintah tr dapat melibatkan range (rentang), mengkonversi teks ke huruf besar atau kecil, misalnya:
#!/bin/sh
# Nama file skrip: changecase.sh
steves=`grep -i steve /etc/passwd | cut -d: -f1`
echo "All users with the word \"steve\" in their passwd"
echo "Entries are: "
echo "$steves" | tr ' ' '\012' | tr '[a-z]' '[A-Z]'

Di sini ditambahkan suatu translasi dari [a-z] ke [A-Z]. Terdapat jumlah nilai yang sama dalam range a-z dan A-Z. Kemudian dilakukan translasi suatu karakter dalam range ASCII a-z menjadi A-Z ... dengan kata lain mengubah huruf kecil ke pasangan huruf besarnya. Perintah tr sebenarnya lebih cerdas:
tr [:lower:] [:upper:]
memberikan hasil sama dan lebih mudah dibaca.




BAB IV
TUGAS TAMBAHAN

1.      Buat program untuk menampilkan daftar ps aux dengan nama user, dari masing-masing komputer!
2.      Buatlah perintah login untuk masuk kedalam file!

JAWAB          :
1.      Contoh program menampilkan daftar ps aux dengan nama user dari masing-masing komputer. Source code :


echo ">> kurnia | 10.04.111.00006 <<"
echo ""
echo "Program Tampil Proses dengan nama user"
echo ""
ps aux | grep "ny11"

 
 











2.      Contoh program perintah login kedalam file. Source code :


echo ">> kurnia | 10.04.111.00006 <<"
echo "PROGRAM LOGIN MASUK FILE"
echo "LOGIN KE SISTEM USER"
login
echo "Masuk dalam Direktori File"
cd Dokumen
echo "Membaca File jaringan"
cat jaringan

 
 















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
     Ada beberapa himpunan variabel yang telah disiapkan oleh shell Linux dan sebagian besar tidak dapat diberikan suatu nilai tertentu. Variabel-variabel ini biasanya menyimpan informasi penting yang bermanfaat mengenai lingkungan dimana ia berjalan.

5.2 Saran
  1. Selama praktikum berlangsung tolong asisten mendampingi dan mengawasi praktikan supaya tidak ada yang ketinggalan
  2. Pada waktu menejelaskan dimohon untuk pelan-pelan dan terperinci supaya praktikan bias mengerti semua
  3. Selalu motifator praktikan selama praktikum